Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memimpin upacara penyelesaian restorasi Sungnyemun minggu ini.
Setelah
melakukan proyek restorasi selama limat tahun dan melibatkan sekitar
35.000 pekerja, ilmuwan, sejarawan dan seniman, Sungnyemun akhirnya
dibuka kembali untuk umum minggu ini.

Sungnyemun
atau umumnya juga dikenal sebagai Namdaemun atau Gerbang Besar Selatan,
merupakan harta sejarah dan budaya paling penting di Korea Selatan.
Gerbang
ini menyimpan sejarah 600 tahun serta memiliki peran simbolis sebagai
pelindung raja dan negara. Maka tak heran, jika gerbang ini pun diberi
gelar resmi sebagai harta nasional nomor satu oleh Administrasi Warisan
Budaya Korea Selatan.

Setelah
melakukan ritual Buddhis yang dikenal disebut cheondo - dimaksudkan
untuk membersihkan nasib buruk - perayaan yang jatuh pada tanggal 4 Mei
ini ditandai dengan parade militer, musik, penari, upacara doa dan tiket
masuk digratiskan untuk wisatawan yang ingin mengunjungi empat istana
kerajaan di Seoul.
Setelah insiden pembakaran Sungnyemun pada
bulan Februari 2008 lalu, seluruh warga kembali diputarkan insiden
mengerikan tersebut di layar TV yang dipasang di sisi gerbang. Lebih
dari 300 petugas pemadam kebakaran diturunkan untuk menyelamatkan
bangunan bersejarah itu. Namun sayang, bangunan itu tak dapat
diselamatkan.

Api
mulai membakar Sungnyemun pada pukul 9 malam pada tanggal 10 Februari
2008, yang menyisakan duka bagi seluruh rakyat Korea Selatan. Sungnyemun
didirikan tahun 1398 dan dikenal sebagai bangunan tertua di Seoul -
setelah berhasil bertahan dari berbagai invasi China dan Jepang.
Terletak
di sebelah pasar tradisional terbesar di Korea Selatan, Sungnyemun
awalnya dijadikan sebagai pintu masuk ke ibukota. Dalam dekade terakhir
ini, bangunan bersejarah itu menjadi atraksi wisata yang populer di
Korea Selatan.
sumber : vemale.com