KOMPAS.com - Dugaan kasus mata-mata bisa berujung pada salah tangkap, seperti yang menimpa warga negara China bernama Bo Jiang ini.
Seperti dikutip dari Ars Technica, pertengahan Maret lalu, Jiang berniat pulang ke China setelah bekerja sebagai kontraktor di Pusat Riset Langley milik NASA, Virginia, Amerika Serikat.
Konon Jiang terpaksa hengkang dari AS lantaran dicurigai sebagai mata-mata dan dipandang sebagai "ancaman keamanan". Dia sudah berada di AS sejak 2007 dan mengambil kuliah di Universitas Old Dominion, Virginia.
Ketika sedang menaiki pesawat menuju Beijing dari bandara internasional Dulles, Jiang tiba-tiba dihampiri dan ditangkap oleh sejumlah agen FBI yang menyangkanya sebagai spion negeri Tirai Bambu.
Barang-barang Jian lantas dibongkar. Kecurigaan para agen makin menjadi begitu menemukan sebuah laptop milik NASA dalam koper pemegang gelar doktor teknik elektro berusia 31 tahun ini, meski dia sendiri tak mengaku tengah membawanya.
Laptop pun diperiksa agen FBI. Siapa tahu di dalamnya ada informasi rahasia yang tak boleh bocor ke pihak luar. Alih-alih menemukan dokumen sensitif soal teknologi NASA, para agen malah mendapati koleksi film porno dan bajakan.
Jiang rupanya hanya ingin pulang ke China dengan membawa sedikit "oleh-oleh". Lagipula, masa berlaku visa miliknya memang sudah habis.
Toh, Jiang tetap ditahan dan diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya "menyalahgunakan barang kantor".
Beberapa minggu setelah ditahan, Kamis lalu Jiang mengaku bersalah "melanggar aturan perusahaan soal pemakaian komputer". Dia lalu dibebaskan dan diminta meninggalkan AS dalam 48 jam.
Adapun dugaan soal kegiatan mata-mata tak pernah disebutkan lagi. Tuduhan berbohong pada agen FBI karena tak mengaku mengambil laptop NASA pun "dibatalkan" oleh pengadilan.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment