Ajang lomba lari marathon yang semarak di Boston, Amerika
Serikat, Senin waktu setempat berubah menjadi tragedi berdarah. Dua bom
meledak di dekat garis finis. bldirgantara.blogspot.com
Tiga orang tewas seketika, termasuk bocah tak berdosa
berusia 8 tahun. Ledakan juga mencederai 141 orang, 17 di antaranya
dalam kondisi kritis, dan 25 lainnya dinyatakan serius. Dan, setidaknya
10 orang terpaksa diamputasi. Amerika kembali "dihantui" teror.
bldirgantara.blogspot.com
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang
menyatakan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Aparat AS khususnya
FBI yang mengambil alih kasus ini masih melakukan penyelidikan.
Meski demikian, sejumlah konspirasi bertebaran di
Twitter. Salah satunya soal keberadaan pria misterius, berpakaian hitam
di atap sebuah gedung di lokasi kejadian. bldirgantara.blogspot.com
Foto tersebut diunggah pemusik parodi Frank Ocean dalam
akun twitternya. "Siapa pria dia atap itu," tulis dia, seperti dimuat
situs News.com.au, Selasa (16/4/2013). Tweet-nya itu telah di-share sekitar 2.000 kali.
Apa yang diunggah Frank telah di-retweet sebanyak 1.904
kali. Sejumlah pemilik situs mikroblog itu mempertanyakan mengapa media
tak memberitakan soal itu. Tentang pria berpakaian hitam-hitam di TKP.
Namun, salah satu pengguna Twitter @Urban_Supremacy menanggapi
bahwa, pria yang ada di atap tersebut adalah pegawai keamanan Boston
Marathon. "Saya sudah mendapatkan konfirmasi, pria di atap tersebut tak
lain tak bukan adalah petugas keamanan Boston Marathon".
Meski telah ada jawaban, itu tak menghentikan
orang-orang untuk berteori sendiri. Mengingatkan pada teori konspirasi
yang muncul selama teror 9/11 -- salah satunya bentuk wajah di asap
ledakan, yang digambarkan sebagai "wajah iblis". bldirgantara.blogspot.com
Padahal, gambar wajah yang disebarluaskan lewat
e-mail (Facebook kala itu belum ada) ternyata adalah kreasi seorang
peneliti yang menulis thesis soal teori konspirasi kejadian teror
terbesar dalam sejarah AS itu.
bldirgantara.blogspot.com
Teror teranyar di Boston juga mengguncang hati
Barack Obama. Sang Presiden bersumpah, "siapapun, individu atau kelompok
yang bertanggung jawab, akan mendapatkan balasan keadilan."
Obama juga menyampaikan, seluruh warga AS akan berada di sisi warga Boston dalam menghadapi situasi sulit ini.
sumber : memobee.com
No comments:
Post a Comment