Berikut adalah tips bagaimana memotret bulan seperti seorang profesional, membantu anda mendapatkan hasil yang menarik dari astrophotography anda, terlepas dari anggaran atau pengalaman.
Ketahui Bentuk Bulan.
Karena bulan mengorbit mengelilingi bumi, sinar matahari mengenainya dari sudut yang berbeda, menyebabkan berbagai betuk. Setiap bentuk bulan memberikan tampilan dan nuansa yang berbeda. Bulan purnama adalah yang paling terang, tapi terlihat cukup “datar” karena cahaya menerpa di depannya secara langsung. Bulan yang terlihat seperempat cenderung menjadi yang paling menarik, karena pencahayaan dari samping menghasilkan bayangan yang memunculkan sisi kawah dan pegunungan di permukaan Bulan. Bulan sabit adalah yang tergelap, namun dapat digunakan untuk menekankan sebuah langit malam.
Memotret Pada Waktu yang Tepat.
Waktu terbaik untuk memotret bulan adalah saat senja (sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam), dengan bulan dekat ke cakrawala. Pada saat ini, ada cahaya tersisa di langit, yang membantu menimbulkan detail di sekitarnya serta menambahkan warna menarik untuk langit dan awan. Hal ini menghasilkan foto yang lebih menarik.
Pada saat senja tingkat cahaya berubah dengan cepat, jadi bersiaplah lebih awal, serta teruslah memotret selama senja karena ini adalah kesempatan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Cobalah memotret di malam hari untuk mendapatkan foto bulan yang jelas dan benar-benar tajam. Bulan juga dapat dilihat pada siang hari, meskipun tidak menonjol, sehingga baik digunakan untuk background daripada menjadi subjek utama itu sendiri.
Isi Frame.
Jika anda mempunyai atau dapat membeli lensa tele panjang, anda bisa mendapatkan beberapa gambar detail bulan yang sangat bagus dengan cropping serapat mungkin. Anda harus menggunakan lensa terpanjang yang tersedia – minimalnya 300mm.
Menjadikannya Background.
Jika Anda tidak mampu membeli lensa tele, anda masih bisa mendapatkan beberapa gambar bulan yang bagus menggunakan lensa apapun, bahkan dengan sudut lebar – anda hanya harus menyesuaikan komposisi yang sesuai.
Daripada menempatkan bulan sebagai subjek utama foto, masukkan beberapa subyek lain pada foreground, posisi Bulan menjadi background untuk menambah daya tarik. Memotret Bulan melalui bilah rumput atau di atas siluet pegunungan menambah suasana dan konteks terhadap pemotretan.
Kelemahan teknik ini adalah sering tidak mungkin untuk memiliki baik bulan atau pemandangan tertangkap dengan baik. Jika ragu menjadi underexpose – lebih baik memiliki foreground yang gelap daripada bulan yang overexposed. Atau, Anda dapat memotret 2 kali – satu untuk menangkap gambar bulan dan satu lagi untuk area sekitarnya, kemudian menggabungkannya di Photoshop.
Mengurangi Getaran Kamera.
Kamera yang bergoyang bisa menjadi masalah dalam memotret bulan, terutama ketika menggunakan lensa sangat panjang. Gerakan sedikit saja dapat menyebabkan hasil yang blur, merusak hasil foto. Sangat penting untuk meminimalkan getaran dengan menggunakan peralatan sbb:
- Gunakan tripod – Sebuah tripod kokoh dan stabil sangat penting, karena hal ini akan mengurangi getaran kamera, dan melindungi terhadap sumber-sumber getaran eksternal seperti angin.
- Memicu shutter menggunakan remote – Gunakan kabel atau remote release untuk menghilangkan getaran akibat menekan tombol shutter. Jika Anda tidak memilikinya, aktifkan kamera self-timer untuk efek yang sama.
- Gunakan mirror lock-up – Bahkan gerakan cermin internal kamera dapat mengaburkan foto anda. Mirror lock-up mode (MLU) bekerja dengan memindahkan cermin keluar dari jalur sebelum anda mengambil tembakan. Jika kamera anda memiliki pengaturan ini, aktifkan untuk mendapatkan hasil lebih tajam.
Memilih pengaturan dalam memotret bulan dengan tepat sangat penting, dan bisa menjadi salah satu hal yang paling sulit. Karena berbagai kondisi pemotretan, tidak ada satu ukuran pengaturan kamera cocok untuk semua yang berhasil dalam segala situasi, tapi ada proses yang bisa diikuti.
- Pilih pengaturan manual – autoexposure Kamera tidak akan mampu menyesuaikan terang bulan terhadap langit yang gelap, jadi beralihlah ke modus manual. Mulailah dengan aperture f/11, ISO terendah kamera (katakanlah ISO 100), dan sesuaikan shutter speed-nya. Gunakan autofocus kamera untuk fokus pada bulan, kemudian alihkan ke mode fokus manual untuk mengunci jarak fokus.
- Menguji dan memperbaiki – Ambil tembakan pengujian dan meninjau pada layar LCD kamera Anda, lihat hasilnya lalu zoom untuk memeriksa detail dan eksposur. Sesuaikan pengaturan dan ulangi proses. Bila menggunakan lensa sangat panjang, cobalah untuk menjaga shutter speed di bawah 1/2 detik untuk mengurangi blur.
sumber : http://teknikfotografi.org
No comments:
Post a Comment